× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
3 0 0 0 0 0
3
   ic_mode_light.png

Selama ini, banyak orang meyakini bahwa hutan—terutama Hutan Amazon—adalah “paru-paru dunia” karena menghasilkan oksigen bagi kehidupan di Bumi. Namun, fakta ilmiah terbaru menegaskan bahwa anggapan itu ternyata keliru. Para ilmuwan dari berbagai lembaga lingkungan dunia, termasuk National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan sejumlah peneliti kelautan, menemukan bahwa sekitar 70 persen oksigen di atmosfer Bumi justru dihasilkan oleh lautan, bukan oleh hutan.

Penghasil utama oksigen di lautan adalah fitoplankton, organisme mikroskopis yang hidup mengapung di permukaan laut. Sama seperti tumbuhan di darat, fitoplankton melakukan fotosintesis: menyerap karbon dioksida (CO₂) dan melepaskan oksigen (O₂). Meskipun ukurannya sangat kecil, jumlahnya yang luar biasa banyak menjadikan mereka kontributor terbesar bagi udara yang kita hirup setiap hari.

Menurut laporan NOAA, tanpa peran fitoplankton, kadar oksigen di atmosfer akan menurun drastis dalam waktu relatif singkat. “Fitoplankton adalah fondasi dari rantai makanan laut dan sekaligus penghasil oksigen terbesar di Bumi,” ungkap ilmuwan kelautan NOAA dalam publikasinya. Temuan ini juga sejalan dengan penelitian dari National Geographic dan NASA Earth Observatory, yang menegaskan bahwa fitoplankton menghasilkan antara 50 hingga 80 persen oksigen dunia, jauh melebihi kontribusi hutan tropis.

Meskipun demikian, para ahli menekankan bahwa hutan tetap memiliki peran vital bagi keseimbangan ekosistem darat. Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida terbesar di daratan, menjaga kelembapan udara, mencegah erosi, serta menjadi rumah bagi jutaan spesies flora dan fauna. Artinya, hutan tetap sangat penting untuk stabilitas iklim global, hanya saja bukan penyumbang utama oksigen dunia seperti yang selama ini dipercaya.

Kenyataan ini mengingatkan kita bahwa menjaga lautan sama pentingnya dengan melestarikan hutan. Pencemaran laut, tumpahan minyak, dan perubahan suhu akibat pemanasan global dapat membunuh fitoplankton dan mengganggu produksi oksigen di planet ini.

Kesimpulannya, istilah “paru-paru dunia” seharusnya lebih tepat disematkan kepada lautan, tempat miliaran fitoplankton bekerja tanpa henti menghasilkan udara segar yang kita hirup setiap hari.

Sumber:
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), NASA Earth Observatory, National Geographic

#FaktaIlmiah #PengetahuanUmum #OksigenBumi #ParuParuDunia #LautanKita #Fitoplankton #LingkunganHidup #SainsUntukSemua #NOAA #NationalGeographic

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
infodunia
+

banner_jasaps_250x250.png
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png bagikan
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsAI
  • view_masonry.png grid
  • ic_mode_light.png light
× bagikan
    ic_posgar2.png x.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_grid.png ic_mode_light.png ic_other.png
+
ic_argumen.png

Belum ada argumen, jadilah yang pertama